ADVERTORIAL– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan gelar Media Gathering bersama OKP dan Media untuk tingkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum Kepala Daerah yang akan digelar secara serentak 27 November 2024 mendatang.
Kegiatan yang digelar di Desa Salongo Kecamatan Bolaang Uki, Minggu (21/07/2024) hari ini, mengangkat tema “Membangun Sinergi dan Kolaborasi dengan OKP dan Media Pada Pilkada Serentak Tahun 2024”, dimana acara tersebut dibuka resmi Ketua Divisi Teknis Penyelenggara KPU Bolsel Fijey Bumulo,SE dan didampingi Komisioner KPU Saiful Tontoli dari Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Liswan dari Divisi Hukum dan Pengawasan.k
Kegiatan ini melibatkan para pimpinan OKP dan media cetak dan elektronik dan narasumber dari organisasi media yaitu Roslely Sondakh dari AJI Manado dan Irfani Alhabsyi dari PWI Bolsel.
Pada kesempatan itu,. Ketua Divisi Teknis Penyelenggara Fijey Bumulo menyampaikan bahwa pada Pemilukada mendatang KPU Bolsel menargetkan partisipasi pemilih tetap tinggi dibanding Pemilihan Umum Legislatif beberapa waktu lalu.
“Pada Pemilukada 27 November mendatang, KPU menargetkan angka partisipasi pemilih akan lebih meningkat dibanding Pileg 14 Februari lalu, dimana pada Pileg lalu mencapai 92 persen, ini juga membuktikan bahwa peran media sangat berpengaruh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat wajib pilih dalam Pemilu,”jelas Fijey Bumulo.
Sementara itu, Irfani Alhabsyi dari PWI Bolsel sebagai narasumber pada kegiatan itu mengatakan bahwa peran media sangat penting dalam memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Media mempunyai peran penting dalam memberikan informasi dan edukasi setiap tahapan Pemilu, sehingga informasi yang disebarluaskan melalui media adalah informasi berdasarkan data yang akurat dan terpercaya,”ujar Irfani Alhabsyi.
Ditempat yang sama, Roslely Sondakh juga mengungkapkan bahwa media harus melakukan verifikasi data sebelum menyebarluaskan informasi.
“Ada beberapa fitur yang sering digunakan media dalam memberantas hoax di media sosial, untuk itu verifikasi data perlu dilakukan, sebelum informasi disebarluaskan,”ungkap Roslely.
Aspriadi Paputungan